"Ku Mohon Kembalilah Seperti Kekasihku Yang Dulu" Ya itu yang dikatakan teman dekatku, dengan cerita dirinya membuat ku berminat untuk masukkan ceritanya di blogku ini, dengan izinnya aku posting semua, dengan apa adanya, dan setelah ku baca ceritanya, lumayan nyesak dihati.
Silahkan Membaca guys ;)
Ku Mohon, Kembalilah Seperti Kekasihku Yang Dulu
Sudahlah,
jangan membuatku terpaksa untuk terus memaafkan semua perlakuan
kasarmu. Sudah banyak waktuku yang terbuang hanya untuk mencintaimu,
sosok laki-laki yang tak punya perasaan. Berkali-kali kau menyakitiku
namun ku maafkan lagi setiap hari. Tapi sayang, mampukah aku terus
bertahan dengan luka di badan dan linangan air mata di pipiku setiap
hari? Dirimu yang dulu tak lagi kutemui, perhatian kecilmu, pelukan
hangatmu, senyum indahmu kini hilang di telan keberingasanmu. Aku
mencoba memahami semua perlakuanmu terhadapku. Emosimu, amarahmu dan
tamparanmu kini menjadi makananku setiap hari. Entah mengapa semakin
gila amarahmu aku semakin tak bisa lepas dari jerat cintamu. Aku seolah
wajar dengar semua ketidak wajaranmu.
Seiring berjalannya waktu
aku semakin tak mengenali kekasihku sendiri, tingkahmu kini tak lagi
membahagiakanku, semua yang ku lakukan salah di matamu sehingga sering
menjadi pemicu amarahmu. Entah memang aku penyebabnya atau aku hanya
menjadi pelampiasan amarahmu. Aku hanya tertunduk diam setiap kali kaki
dan tanganmu mulai sengaja kau hempaskan di tubuhku. Bukan hanya mereka,
bibirmupun seakan ingin ikut serta untuk menyakiti hatiku, kata-kata
kasar dan makianmu membuat air mataku semakin deras mengalir. Setelah
kau puas dengan amarahmu lalu kau ucapkan maaf. Kau pikir semua lebam di
tubuhku dan luka hati yang telah sengaja kau ciptakan akan seketika
hilang saat kau ucapkan kata “MAAF”? Wahai laki-laki yang aku puja, apa
kamu merasa hebat dengan terus menyakitiku?
Sayang, apa dulu kau juga seperti ini dengan kekasihmu?
Atau
hanya aku? Apa salahku? Apa aku tak layak bahagia bersamamu? Begitu
banyak pertanyaan yang ingin ku sampaikan padamu. Tapi bibirku terkunci
rapat untuk menanyakan hal ini. Aku takut kau akan semakin arogan
setelah mendengar pertanyaan-pertanyaanku. Aku memaklumi sesuatu yang
seharusnya tak ku maklumi. Aku gadaikan semua kebahagianku agar tetap
bisa bersamamu, agar tetap bisa melihat senyum indahmu lagi dan berharap
kau akan kembali seperti kekasih yang pertama ku kenal.. Tahukah kamu,
bukan hanya fisik yang sudah kau lukai, hati dan pikiranku juga kacau di
buat olehmu. Entah sampai kapan aku bisa bertahan dalam keadaan seperti
ini.
Meninggalkanmu, memang menjadi suatu keharusan yang
seharusnya aku lakukan. Sayang, kamu terlalu pandai mempengaruhi hatiku.
Hingga aku tak pernah berhasil untuk meninggalkanmu, kau merengek
seperti anak kecil yang tak ingin di tinggalkan ibunya. “jangan
tinggalkan aku, aku janji akan berubah”. Mendengar rengekanmu membuat
hatiku luluh. Ah , betapa polosnya aku. Janji dan rengekan seperti ini
selalu saja ku percayai. Semua perlakuanmu membuatku mati rasa. Aku tak
bisa membedakan mana keseriusanmu dan mana permainanmu. Memberimu
kesempatan lagi dan lagi dan terus berharap suatu saat nanti kamu akan
berubah. Aku mohon, kembalilah seperti kekasihku yang dulu. Aku
merindukanmu.
makasih jangkrik dosdos, udah nge-posting yang ini.. pengalaman pribadi banget :(((
BalasHapus