Jumat, 10 April 2015

CERPEN || Ku Mohon Kembalilah

"Ku Mohon Kembalilah Seperti Kekasihku Yang Dulu" Ya itu yang dikatakan teman dekatku, dengan cerita dirinya membuat ku berminat untuk masukkan ceritanya di blogku ini, dengan izinnya aku posting semua, dengan apa adanya, dan setelah ku baca ceritanya, lumayan nyesak dihati.
 Silahkan Membaca guys ;)

Ku Mohon, Kembalilah Seperti Kekasihku Yang Dulu
Sudahlah, jangan membuatku terpaksa untuk terus memaafkan semua perlakuan kasarmu. Sudah banyak waktuku yang terbuang hanya untuk mencintaimu, sosok laki-laki yang tak punya perasaan. Berkali-kali kau menyakitiku namun ku maafkan lagi setiap hari. Tapi sayang, mampukah aku terus bertahan dengan luka di badan dan linangan air mata di pipiku setiap hari? Dirimu yang dulu tak lagi kutemui, perhatian kecilmu, pelukan hangatmu, senyum indahmu kini hilang di telan keberingasanmu. Aku mencoba memahami semua perlakuanmu terhadapku. Emosimu, amarahmu dan tamparanmu kini menjadi makananku setiap hari. Entah mengapa semakin gila amarahmu aku semakin tak bisa lepas dari jerat cintamu. Aku seolah wajar dengar semua ketidak wajaranmu.
Seiring berjalannya waktu aku semakin tak mengenali kekasihku sendiri, tingkahmu kini tak lagi membahagiakanku, semua yang ku lakukan salah di matamu sehingga sering menjadi pemicu amarahmu. Entah memang aku penyebabnya atau aku hanya menjadi pelampiasan amarahmu. Aku hanya tertunduk diam setiap kali kaki dan tanganmu mulai sengaja kau hempaskan di tubuhku. Bukan hanya mereka, bibirmupun seakan ingin ikut serta untuk menyakiti hatiku, kata-kata kasar dan makianmu membuat air mataku semakin deras mengalir. Setelah kau puas dengan amarahmu lalu kau ucapkan maaf. Kau pikir semua lebam di tubuhku dan luka hati yang telah sengaja kau ciptakan akan seketika hilang saat kau ucapkan kata “MAAF”? Wahai laki-laki yang aku puja, apa kamu merasa hebat dengan terus menyakitiku?
Sayang, apa dulu kau juga seperti ini dengan kekasihmu?
 Atau hanya aku? Apa salahku? Apa aku tak layak bahagia bersamamu? Begitu banyak pertanyaan yang ingin ku sampaikan padamu. Tapi bibirku terkunci rapat untuk menanyakan hal ini. Aku takut kau akan semakin arogan setelah mendengar pertanyaan-pertanyaanku. Aku memaklumi sesuatu yang seharusnya tak ku maklumi. Aku gadaikan semua kebahagianku agar tetap bisa bersamamu, agar tetap bisa melihat senyum indahmu lagi dan berharap kau akan kembali seperti kekasih yang pertama ku kenal.. Tahukah kamu, bukan hanya fisik yang sudah kau lukai, hati dan pikiranku juga kacau di buat olehmu. Entah sampai kapan aku bisa bertahan dalam keadaan seperti ini.
Meninggalkanmu, memang menjadi suatu keharusan yang seharusnya aku lakukan. Sayang, kamu terlalu pandai mempengaruhi hatiku. Hingga aku tak pernah berhasil untuk meninggalkanmu, kau merengek seperti anak kecil yang tak ingin di tinggalkan ibunya. “jangan tinggalkan aku, aku janji akan berubah”. Mendengar rengekanmu membuat hatiku luluh. Ah , betapa polosnya aku. Janji dan rengekan seperti ini selalu saja ku percayai. Semua perlakuanmu membuatku mati rasa. Aku tak bisa membedakan mana keseriusanmu dan mana permainanmu. Memberimu kesempatan lagi dan lagi dan terus berharap suatu saat nanti kamu akan berubah. Aku mohon, kembalilah seperti kekasihku yang dulu. Aku merindukanmu.

1 komentar:

  1. makasih jangkrik dosdos, udah nge-posting yang ini.. pengalaman pribadi banget :(((

    BalasHapus