Minggu, 08 Juni 2014

AYAH

Jauh ku memandang, Hati kecil ini ingin memelukmu dengan membawa sejuta kerinduan dan segenggam rasa sedihku aku ingin bercerita banyak kepadamu tentang apa yang telah ku lalui selama ini Ayah. Banyak sekali pengalamanku entah apa sama pengalamku ini seperti zaman kau dulu ? Diriku saja telah melihat raut wajahmu yang begitu lesu ku lihat terakhir sebelum ku pergi untuk kedunia luar yang keras dan kejam. Bola matamu yang seakan-akan mengharapkan aku untuk lebih baik dari dirimu, Namun ini lah aku yang sulit seperti dirimu berjuang mati-matian demi istri dan anak-anak mu yang selalu mengharapkan dirimu pulang dan memberi nafkah kepada anak dan istrimu.
Ayah, Apakah engkau merindukan ku ?
Ayah, Apakah dirimu selalu merindukan aku yang selalu membuatmu marah-marah kepadaku? 
Aku pun sangat merindukan itu semua, Aku terkadang merasa diriku ini seperti engkau Ayah yang selalu berusaha sebisa mungkin agar aku mampu mewujudkan impianku sendiri.



Satu tahun sudah aku beranjak pergi dari rumah kita sendiri aku selama itu pun aku belum melihat
Raut wajahmu, Senyummu dan Parasmu  yang selalu ku rindukan yang selalu ku bayangkan dan yang selalu ku nantikan. Setiapku berdo'a diriku tak pernah lupa untuk mendoakanmu yang terbaik untukmu dan begitu pula kesehatanmu disana. Ayah maafkanlah anakmu ini, Maafkanlah ayah dari ku kecil hingga ku beranjak dewasa ini kau mampu memaafkan aku, Karena diriku sangat mengharapkan itu semua.
Ayah aku disini merasa jalanku begitu pahit karena aku tak pernah mendapatkan kebahagiaan yang amat dalam disini, Bahkan aku merasa diriku ini seperti Batu yang berdiam diri tak ada tujuan, dirimu selalu menanyakan kabarku disini "Bagaimana kamu disana?, Apa kamu merasa senang?". Aku tak mungkin berkata jujur kepadamu karena aku tak ingin engkau merasa bersalah telah melepaskanku pergi dan aku hanya bisa menjawab dengan berat hati karena jawabanku yang tak jujur ini "Disini menyenangkan dan aku betah disini!". entah perasaan ku seperti bersalah kepadamu Ayah, Namun hanya itu yang ku uraikan kepadamu agar dirimu merasa engkau tidak salah melepaskanku untuk pergi. 
Anakmu kini telah mengerti bagaimana rasanya hidup diluar dan seperti apa dunia luar itu, Dan sekarang aku memahami itu semua. 
Hikmanya yang ku ambil begitu banyak Ayah, Aku semakin dewasa, Aku bisa membedakan mana yang harus ku pilih dan mana yang tidak, Aku pun dapat pengalaman yang begitu banyak sekali dari yang tidak pernah aku ketahui kini aku mengetahui. 



God is the god father me fourth in the world, without him I could not stand up now. Thank you so much God, You have created him as my father.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar